Jumat, 21 Oktober 2011

PEMECAHAN MASAKAH KEMISKINAN MELALUI MULTIDISIPLINER DAN INTERDISIPLINER


PEMECAHAN MASALAH SOSIAL KEMISKINANMELALUI MULTI DAN INTERDISIPLINER
Faktor Penyebab Kemiskinan
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:
1.      Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.
2.      Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1.      Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
2.      Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi
3.      Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik.
4.      Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.     
5.      Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI KEMISKINAN
            Kemiskinan yang terjadi merupakan sebuah masalah yang tentunya memberikan dampak bagi masyarakat baik itu dampak positiv maupun dampak yang negativ. Dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan dapat dikelompokan kedalam beberapa masalah seperti :
a.       Dampak Masalah Kependudukan
Dilihat dari segi kependudukan, kemiskinan berdampak pada ketidak meratanya pertumbuhan peduduk disetiap wilayah sehingga ketidakmerataan tersebut membawa konsekuensi berat kepada aspek-aspek kehidupan sosialainya. Secara nasional  penduduk yang tidak merata mambawa akibat bagi penyediaan berbagai sarana dan kebutuhan penduduk. Dalam bidang lapangan pekerjaan terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan pertumbuhan lapangan kerja dan pada akhirnya menimbulkan pengangguran baik secara tersembunyi ataupun pengangguran secara terbuka.
b.      Dampak Masalah Ekonomi
Masalah Ekonomi menyangkut masalah kerumahtanggaan penduduk dalam memenuhi kebutuhan materinya. Masalah ini terbagi kedalam beberapa aspek yaitu aspek kuantitas, kualitas penduduk, sumber daya alam dan manusia, komunikasi dan transportasi, kondisi dan lokasi geografi. Ditinjau dari segi kuantitas Penduduk Indonesia merupakan memiliki kekuatan ekonomi yang bisa dikembangkan terutama dengan jumlah penduduk yang banyak. Tapi kemiskinan menjadikan Penduduk tidak memiliki kekuatan dalam mengenbangkan perekoomia Indonesia. Kemudian kemiskinan menjadikan penduduk seolah menunjukan kelemahanya sebagai konsumen berbagai produksi. Seretnya transportasi komunkasi menyebabkan perekonomian terhambat seperti pada dasarnya daerah tersebut memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan tapi tatap saja kehidupan penduduknya tetap rendah.
c.       Dampak Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan dapat diartikan bahwa masalah yang terjadi di lingkungan hidup manusia mengancamketentraman dan kesejah teraan manusia yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara komponan manusia dengan lingkungan yang menjadi penampung dan penjamin kehidupan manusia. Dampak lainya yaitu keterbelakangan pembangunan, kebodohan, kebanjiran, pencemaran lingkungan dan tingkat kesehatan yang rendah yang diakibatkan karena lingkungan yang kurang mendukung karena kemiskinan.
d.      Dampak Masalah Pendidikan
Pendidikan secara luas merupakan dasar pembentukan kepribadian, kemajuan ilmu, kemajuan teknologi dan kemajuan kehidupan sosial pada umumnya. Dampak kemiskinan terhadap pendidikan memang sangat merugikan sekali karena telah menghilangkan pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga tidak sedikit penduduk Indonesia yang belum mengenal pendidikan.
e.       Pemberontakan
Pemberontakan merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat terhadap pemerintah yang dinilai telah gagal menciptakan kesejahteraan rakyatnya, perang saudara antar-etnis, golongan, ideologi demi sebuah kekuasaan dan untuk menguasai kekuasaan, dan yang lainnya. Semua itu tidak terlepas dari usaha masyarakat untuk melakukan perubahan nasibnya agar menjadi lebih baik (sejahtera) dari keadaan kemiskinan yang menimpanya. Pemberontakan sepertiitu biasanya terjadi di negara berkembang atau negara miskin.
            Penjelasan diatas sudah tentu sangat memberikan gambaran bagaimana dampak dari adanya kemiskinan yang tidak mempengaruhi satu aspek saja tetapi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehudupan manusia. Sepertikita lihat bahwa memang realitas dilapangan memang terjadi seperti itu dimana kemiskinan menjadikan masyarakat menjadi beban bagi pemerintah. Sekedar catatan saja bahwa pada dasarnya kembali kepada diri masing-masing apakah ada usaha untuk merubah kearah yang lebih baikataukah berada dalam kehidupan miskin dengan tidak adanya usaha untuk merubah nasib kearah yang lebih baik. Sehingga aspek yang menjadi sumber daya yang tidak bisa diekploitasi menjadi sesuatu hal yang bisa di kelola dan menjadi sesuatu yang lebih memiliki arti dan harga karena disentuh oleh tangan-kreatif masyarakat yang menginginkan perubahan hidup.

PEMECAHAN MASALAH KEMISKINAN
            Kemiskinan yang terjadi merupakan masalah yang harus ditanggung secara bersama, tidak hanya pemerintah yang melakukan penanggulangan kemiskinan tetapi masyarakatpun harus ikut serta dalam mencari pemecahan kemiskina. Pemecahan yang menjadi alternatif ada berbagai macam bentuknya seperti Bantuan kemiskinan secara langsung kepada orang miskin, Bantuan terhadap keadaan individu, Bantuan terhadap orang yang lemah seperti orang yang sudah tua. Pananggulangan kemiskinan melalui partisipasi aktif dari masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi obyek program, tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Nasib dari program, apakah akan terus berlanjut atau berhenti, akan tergantung pada tekad dan komitmen masyarakat sendiri sehingga akan terlihat perubahan yang signifikan apakah berhasil atau tidaknya program penanggulangan kemiskinan yang dijalankan.
Kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari bidang ekonomi dimana terjadi ketidak cukupan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu ekonomi mencoba melihat bagaimana cara menanggulang kemiskinan. Berdasarkan teori ekonomi penanggulangan kemiskinan dapat direalisasika dengan cara :
a.       Peningkatan keterampilan sumber daya manusia
b.      Penambahan modal investasi
c.       Pengembangan Teknologi
Selain pemerintahn peran aktif dalam penanggulangan kemiskinann juga harus diperankan langsung oleh masyarakat. Adapun program-program tersebut Pertama Pengembangan desa tertinggal, Kedua perbaikan kampung, Ketiga gerakan terpadu pengentasan kemiskinan. Dengan terjadinya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat maka program pengentasan kemiskinan akan berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku dan tepat pada sasaran yang dituju juga perlunya pengawasan ari masyarakat pula jikaterjadi penyelewengan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang lebih mementingkan kepentingan pribadi. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. ( Buku Pedoman Umum P2KP-3, Edisi Oktober 2005).
Program penanggulangan kemiskinan juga harus memberikan solusi baru demi terjadinya kesinambungan secara meningkat dari waktu kewaktu. Salah satu  yang harus dilihat adalah uasaha mikro ekonomi yang merupakan usaha kecil yang ada dikalangan masyarakat kecil atau pedesaan. Adapun pemberdayaan usaha mikro yaitu :
a.       Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong pengembangan umkm secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan
b.      Menciptakan sistem penjaminan  untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif usaha mikro.
c.       Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan secara manajerial guna meningkatkan "status usaha" usaha mikro agar "feasible" dan "bankable" dalam jangka panjang.
d.      Penataan dan penguatan kelembagaan keuangan mikro untuk memperluas jangkauan pelayanan keuangan kepada usaha mikro secara cepat, tepat, mudah, dan sistematis.
Pengentasa kemiskinan pada dsarnya sudah direalisasikan oleh pemerintah hanya saja kenyataan dilapangan sering tidak sama dengan bagaimana sesuai dengan program yang dicanangkan. Ketidak tepat sasaran menjadi salah satu aspek yang menghambat penanggulangan kemiskinan. Aspek dari berbagai sudut pandang juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan tetap ada dan bahkan terus meningkat. Dalam menanggulangi kemiskian pemerintah juga harus melihat bagaimana situasi yang berkembang dari tahun ketahun, karena perkembangan dari dahulu sampai sekarang terjadi perubahan yang yang sangat besar terutama dalam bidang teknologi imformasi. Sudah selayaknya masyarakat bisa bersaing dengan era globalisasi yang semakin meningkat dan canggih. Pada hakekatnya perubahan akan terjadi ketika manusia ada kemauan untuk merubah nasibnya jadi kembali lagi pada diri masing-masing mengenai bagaimana menghadapi tantangan zaman  ni